
Mukjizat di Kota Lanciano, Anggur Menjadi Darah dan Hosti Menjadi Daging
Kota Lanciano yang terletak di pesisir laut Adriatik, Italia. Lanciano merupakan suatu kota yang lebih dikenal sebagai Anxanum pada masa lampau. Kota Lanciano sendiri mempunyai arti, yakni ‘tombak’. Menurut tradisi, Santo Longinus, prajurit yang menikamkan tombaknya ke lambung Yesus hingga mengalir Darah dan Air (Yoh 19:34), berasal dari Kota Lanciano ini. Longinus bertobat setelah peristiwa penyaliban dan di kemudian hari wafat sebagai martir demi imannya.
Di Kota Lanciano, Italia merupakan sejarah terjadinya Mukjizat yang disebut Eucharistic Miracle Catholic yang artinya fakta bahwa Kristus benar-benar dimanifestasikan dalam Ekaristi dalam wujud hosti berubah menjadi daging hidup dan Anggur berubah menjadi darah. Mukjizat ini terjadi sekitar ditahun 700-an sekitar abad ke-8 tepatnya di St. Longinus di Kota Lanciano itu sendiri.
Terjadinya peristiwa mukjizat Ekaristi diperkirakan terjadi pada saat perayaan malam Misa setelah konsekrasi roti dan anggur. Pada masa itu, ada seorang Imam yang diketahui berasal dari Ordo Basilius, yang mungkin masih meragukan tentang trans-substansio yaitu perubahan dimana — menurut ajaran Gereja Katolik — roti (atau hosti) dan anggur yang digunakan dalam Sakramen Ekaristi menjadi, bukan hanya sebuah tanda atau simbol, tetapi juga adalah tubuh dan darah Yesus Kristus dalam kenyataan yang sebenarnya. Lalu ketika Imam mengucapkan kata-kata konsekrasi, tubuhnya bergetar dan berguncang hebat. Di hadapan umat, ia menunjukkan apa yang telah terjadi, “Hosti telah berubah menjadi Daging dan anggur menjadi Darah.” Imam sungguh terkejut.
Sesudah terjadinya hosti berubah menjadi daging dan anggur berubah menjadi darah, Uskup Agung memerintahkan untuk menyelidiki apa yang telah terjadi. Darah mengental menjadi lima gumpalan darah yang berbeda ukuran, tetapi Daging tetap tak berubah. Bapa Uskup Agung mengirimkan timbangan untuk menimbang berat gumpalan Darah, masing-masing gumpalan ditimbang dan didapati bahwa berat masing-masing sama dengan yang lainnya (meskipun berbeda ukurannya).
Pada akhirnya, Daging dan gumpalan Darah ditempatkan dalam sebuah wadah khusus yang terbuat dari gading, tetapi tidak disegel kedap udara. Para pejabat Gereja memaklumkan mukjizat meskipun dokumen aslinya hilang pada abad ke-16.
Daging-Hosti, seperti yang dapat diamati secara sangat jelas sekarang ini, memiliki ukuran yang sama dengan hosti besar yang dipergunakan pada masa kini dalam Gereja Latin; warnanya coklat muda dan tampak berwarna kemerahan apabila disinari dari belakang. Darah mengental dan berwarna seperti tanah, semacam kuning kecoklatan. Sejak tahun 1713, Daging disimpan dalam suatu ostensorium perak yang artistik, yang diukir halus oleh seorang seniman dari sekolah Neapolitan.
Sejak penelitiaan yang pertama, Gereja Katholik telah memberikan izin atas penelitian-penelitian lain terhadap relikwi (baca: Hosti yang menjadi daging dan Anggur yang menjadi darah). Berbagai investigasi gerejawi dilakukan sejak Tahun 1574. Pada rentan tahun 1970 – 1971 diadakan kembali penelitian terhadap relikwi dan disempurnakan kembali pada tahun 1981 ada investigasi Ilmiah oleh ilmuwan paling terkemuka Prof. Odoardo Linoli, Profesor terkemuka di Patologi Anatomi dan Histologi dan Mikroskop Kimia dan Klinis. Dia dibantu oleh Prof. Ruggero Bertelli dari University of Siena. Hasil investigasi ini dipublikasikan dalam Quaderni Sclavo di Diagnostica Clinica e di Laboratori pada tahun 1973.
Analisa-analisa tersebut mendapat kesimpulan-kesimpulan berikut:
- Daging tersebut adalah daging sungguhan dan darah tersebut adalah darah sungguhan.
- Daging dan Darah berasal dari spesies manusia.
- Daging terdiri dari jaringan otot jantung.
- Daging dan Darah mempunyai golongan darah yang sama, yakni AB.
- Dalam Darah didapati protein dalam proporsi normal yang sama (dalam persentase) seperti ditemukan dalam sero-proteic yang terkandung dalam darah normal yang segar.
- Dalam Darah juga didapati mineral-mineral berikut: klorida, fosfor, magnesium, kalium, sodium, dan kalsium.
- Penyimpanan Daging dan Darah dibiarkan dalam keadaan alami selama dua belas abad (tanpa bahan pengawet kimia) dan rentan terhadap unsur-unsur atmosfer dan biologis
Mukjizat Lanciano di Italia ini adalah salah satu dari sebagian besar Mukjizat Ekaristi yang terjadi di seluruh dunia dimana Tuhan Yesus ingin menyatakan bahwa dalam Perayaan Ekaristi, Diri-Nya benar-benar hadir.
Ekaristi mengingatkan kita kembali akan karya penebusan dalam sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Dalam Ekaristi, Tuhan Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam rupa roti dan anggur yang sudah selayaknya kita hormati.
STAY SAFE AND HEALTHY!